“Lelaki
pengirim ombak”
Hei perempuan
Adakah
lagi yang kau tunggu
mematung dibibir pantai
hingga sesenja itu
“aku menunggu sebuah kabar
Yang dibawa ombak”
Jangan
gila
Ombak
hanya serupa buih
Ia
Tak bisa berkirim kabar
Apalagi
menulis sebuah pesan
****
“bakas pengirim umbak”
Hei bebai
Apilagi sai ditunggu
Mematung dipingger lawok
Sampai semanom sina
“nyak nunggu kabar sai diusung umbak”
Dang luwangan
Umbak no angkah buih
Iya mak dapok ngirim kabar
Apilagi nulis kon pesan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar