Adalah kita
setia
melangah di tempat yang sama
Tempat yang
katamu menyimpan banyak rindu
Tempat yang
kataku penuh duri dan batu
Tempat yang
tak bisa kita hapus dari peta ingatan
Tak ada yang
peduli, kita abai
Kita tau di
depan tak ada jalan datar
Banyak
tanjakan dan batu sandungan
Banyak
binatang melata di sela dedaunnan
Hingga alas
kaki yang kita kenakan menipis oleh waktu
Daki menebal
di kulit mukamu
juga rambut
kusutku
Hingga senja
kesekian
Kita bahkan
lupa menandai almanak
Seberapa
jauh perjalanan
Pada
akhirnya:
Bukan hal
mudah bagi kita
Bersikap
biasa setelah ada hati yang terluka