Selasa, 04 Juli 2017


"Fragmen hujan"

1.
Dibulan juni Sapardi menulis puisi
"Adakah yang lebih tabah dari hujan bulan ini"
Diwaktu lain,januari mencatat kisah
"Tak ada yang lebih tabah dari hati yang tersakiti"

2
Remang petang dan selepas hujan
Apa yang paling kamu harapkan dalam kesendirian?
Sebuah pelukan hangat atau kenangan yang belum tuntas
"Aku memilih kopi dengan pahit yang kental:
Sebuah suara menyeruak di rongga dada
Aku menghela napas yang ,endadak sesak
Menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa
Sebab aku tau pasti bukan itu jawabannya

3
Adakah yang lebih indah
Dari hujan dan secangkir kopi
Diberanda ia melapangkan dada
Kenangan mengepung di bingkai kaca
Ia abadi
:: hal apa yang membuatmu begitu menyukai hujan?
Hanya dingin
Hanya angin
Tak ada hangat yang ia bawa
Tanya lelaki dari segala cuaca yang tak bisa ia duga
"Sebab hujan selalu mendatangi bumu, meski ia tau akan jatuh berkali-kali"

4
Seperti angin begitulah ingin
Maka berhembuslah segera kau sapa aku
Meski sebuah pesan singkat
Serupa susunan hurup
Itu saja cukup
Sebab aku terlanjur bosan menunggu
::selepas hujan aku merindukanmu

5
Baiklah puan
Sudah cukup termangunya
Diluar hujan sedang lebatnya
Perempuan itu menggeleng tidak
Aku masih ingin berlama-lama disini
Memandang titik hujan
Menghirup aroma tanah dan rumput basah
Membiarkan tubuh disergap dingin
Dan kenangan yang selalu hadir

6
Jika rindu menyiksamu
Mengapa menolak bertemu
Bisik hujan kepada angin beraroma asin
Serupa peluh waktu
Yang tak bisa ia sentuh kapanpun mau

7
Hujan luruh dikotaku
Rintik kenangan hadir
Tidak memberi tanda juga aba-aba sebelumnya
Aku dihinggap gagap
:: tak  perduli seberapa jauh kaki melangkah
Seperti hantu
Masalalu selalu punya cara untuk menemukanmu

8
Sejak kapan hujan menjelma dimata indahmu
Tanya bangku lapuk di pantai itu
"Sejak tak lagi ia sisipkan rindu dihelai rambutku"
Jawab permpuan berpipi merah jambu







Tidak ada komentar:

Posting Komentar